Pengertian Ihsan

Tidak semua orang bisa mencapai derajat ihsan yang mulia ini. Kenapa? Karena ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam Islam. Hanya hamba yang dipilih oleh Allah yang bisa mencapai derajat ini.

Maka dari itu, sebuah keutamaan sendiri bagi siapa saja yang dapat meraihnya dan semoga kita termasuk di dalamnya.

Pengertian Ihsan

Pengertian ihsan sendiri adalah berbuat baik dan kebalikan dari perbuatan buruk. Jelasnya adalah perbuatan seseorang yang melakukan sebuah perbuatan ma’ruf dan menahan dirinya dari perbuatan yang salah(dosa).

Bisa dikatakan juga pengertian ihsan adalah ia yang selalu memberikan kebaikan kepada hamba Allah yang lainnya seperti memberikan harta, kehormatan, ilmu maupun raganya.

Tapi, jika kita menisbatkan ihsan kepada sebuah ibadah kepada Allah ta’ala maka seperti yang dijelaskan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam di dalam sebuah hadits jibril, yaitu:

“Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan Kamu melihat-Nya, maka jika Kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim 102).

Di dalam hadits tersebut ada tingkatan Islam ihsan ini di dalam satu rukun. Nabi Shallallahu alaihi wassalam juga menjelaskan pengertian ihsan yaitu “Engkau beribadah hanya kepada Allah ta’ala seperti melihat-Nya dan jika engkau mampu untuk melihat-Nya, maka Allah juga akan melihatmu’.

Seorang ulama yang bernama Syaikh Abdurrahman as Sa’di rahimahullah juga telah menjelaskan bahwa pengertian ihsan terdiri dari dua macam diantaranya adalah ihsan beribadah kepada Allah dan ihsan dalam menunaikan hak-hak sesama makhluk Allah.

pengertian ihsan
lms.easybakelab.com

Pengertian ihsan di dalam beribadah kepada Allah ta’ala memiliki makna seolah-olah ketika melakukan ibadah kita melihat-Nya atau kita merasa diawasi oleh-Nya.

Sedangkan pengertian ihsan dalam menunaikan hak-hak makhluk adalah dengan menunaikan apa yang menjadi haknya.

Pengertian ihsan terhadap makhluk juga dibagi menjadi dua diantaranya adalah ada yang wajib dan juga ada yang sunnah. Untuk yang wajib misalnya adalah kita berbakti kepada orang tua dan juga selalu bersikap adil ketika bermuamalah.

Lalu yang sunnah seperti apa? Jika yang sunnah misalnya adalah kita memberikan bantuan berupa harta maupun tenaga yang melebihi batasan kadar kewajiban seseorang.

Ihsan yang paling utama adalah ketika kita bisa berbuat baik kepada orang yang selalu berbuat jelek kepada kita.

Keutamaan Ihsan

Allah berfirman di dalam surat An Nahl ayat 128, yaitu:

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” (QS. An Nahl: 128).

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa keutamaan seorang muhsin yang bertakwa hanya kepada Allah ta’ala dan tidak meninggalkan kewajibannya serta menjauhi setiap sesuatu yang diharamkannya.

Ayat ini adalah kebersamaan khusus yaitu bentuk sebuah pertolongan, dukungan dan juga petunjuk jalan yang lurus. Sedangkan makna dari firman Allah “dan orang-orang yang berbuat ihsan) ini artinya mentaati rabbnya.

Taat disini artinya ikhlas dengan niat dan tujuan hanya kepada Allah didalam melaksanakan semua petunjuk yang telah diberikan dan dijelaskan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.

Allah berfirman juga di dalam surat Al Baqarah ayat 195, yaitu:

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah Kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.” (Al Baqarah:195)

Ayat ini ditafsirkan oleh Syaikh As Sa’di dengan menjelaskan bahwa yang dimaksud ihsan dalam ayat ini bisa mencangkup semuanya. Dikarenakan tidak ada sebuah pembatasan sedikitpun di dalam ayat ini.

Maka dari itu, di dalam ayat ini dijelaskan ihsan dengan menggunakan harta, pertolongan, kemuliaan, perbuatan yang telah diperintahkan, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah segala yang mungkar, mengajar ilmu dan lainnya.

Cara Menerapkan Ihsan dalam Kehidupan

Setelah kita mengetahui pengertian dan juga keutamaan dari ihsan ini. Maka, kita harus bisa menerapkan sikap ihsan ini di dalam setiap sendi kehidupan kita.

Salah satu caranya adalah dengan meniatkan segala sesuatunya hanya karena Allah ta’ala.

Setiap perbuatan dari amalan kita dan ketaatan kita, selalu dan harus kita niatkan hanya untuk Allah ta’ala.

Jika terbesit niat di dalam hati kita untuk melakukan hal buruk, maka jangan sampai kita melakukannya dan kita akan mampu tidak melakukan hal buruk karena ihsan yang kita miliki.

Siapa saja yang memiliki sikap ihsan akan rajin melakukan kebaikan di karenakan Allah senang dan akan selalu melihatnya.

Sebaliknya, seseorang yang memiliki sikap ihsan akan malu ketika berbuat keburukan sekecil apapun karena yakin Allah melihatnya.

Ihsan bisa dibilang adalah puncak dari prestasi di dalam sebuah ibadah, akhlak dan muamalah seseorang.

Maka dari itu, semua orang tentu saja yang menyadari hal ini akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk menggali potensi ihsan dalam dirinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.