Siapa sih yang tidak ingin menikah? Setiap manusia yang ada di dunia ini tentunya memiliki cita-cita dan harapan untuk menikah. Selain dijadikan sebagai ibadah, menikah juga menjadi kebutuhan hidup umat manusia. Adanya pernikahan bertujuan untuk menambah dan menjaga keberlangsungan keturunan.
Tidak heran jika banyak orang yang mengabadikan momen pernikahan dengan pernikahan impian. Pasalnya, momen pernikahan diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Salah satu jenis pernikahan yang banyak digunakan orang saat ini adalah pernikahan adat Sunda.
Bahkan, banyak pula artis ibu kota yang turut menggunakan pernikahan adat ini, dimulai dari pernikahan adat Sunda tradisional hingga menggunakan adat Sunda modern. Sebut saja seperti Syahnaz dan Jeje, Raisa dan Hamish, hingga Raffi dan Nagita. Mereka adalah beberapa contoh public figure yang menggunakan adat Sunda untuk melangsungkan pernikahannya.
Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum Upacara Pernikahan Adat Sunda Dilaksanakan?

Sama halnya dengan pernikahan adat lainnya, dimana sebelum prosesi ijab qobul akan dilakukan serangkaian adat pada kedua calon mempelai. Beberapa rangkaian adat ini seperti di bawah ini.
Baca: Pernikahan Adat Jawa
1. Neundeun Omong
Neundeun Omong adalah sebuah proses penjajakan yang dilakukan oleh keluarga pemuda dengan keluarga gadis yang akan dilamar. Dalam proses ini, orang tua pemuda akan menanyakan kepada orang tua gadis apakah gadis sudah dilamar oleh pemuda lain atau belum.
Jika si gadis belum dilamar oleh pemuda lain, maka proses penjajakan ini akan dilanjutkan dengan proses melamar. Sayangnya pada tahap ini sudah jarang dilakukan lagi. Pasalnya, saat ini kebanyakan calon mempelai sudah dalam posisi saling kenal terlebih dahulu.
2. Nasosan, Ngalamar
Setelah melakukan Neudeun Omong, maka prosesi selanjutnya dilanjutkan dengan proses lamaran. Pada proses ini orang tua pemuda akan datang ke rumah mempelai wanita pada waktu yang sudah disepakati.
Keluarga mempelai pria akan membawa anggota keluarga atau bahkan orang yang lebih tua sebagai juru bicaranya. Pada proses ini, pihak keluarga pria juga memberikan sirih lengkap dengan uang pengikat sebagai tanda bahwa pria siap untuk ikut membiayai acara pernikahan.
Selain itu, pihak pria juga akan memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan yang diberikan kepada wanita sebagai tanda pengikat.
3. Seserahan
Dalam proses ini digunakan sebagai tanda bahwa keluarga calon pengantin pria sudah menyerahkan pengantin pria kepada keluarga mempelai wanita. Dalam hal ini keluarga pengantin pria akan membawa sejumlah perlengkapan untuk pernikahan.
Seserahan biasanya dilakukan sehari atau bahkan seminggu sebelum proses pernikahan dilakukan. Namun, saat ini proses seserahan juga diberikan pada saat prosesi lamaran pada saat nyeunyeuk seureuh.
Lalu, Prosesi Akan Dilanjutkan dengan Prosesi Jelang Akad Nikah, Bagaimana Prosesi Tersebut?
Setelah proses di atas selesai dan tanggal pernikahan sudah ditentukan, maka acara akan dilanjutkan dengan prosesi jelang akad nikah. Prosesi ini akan dibagi menjadi beberapa acara yang akan dilakukan oleh calon mempelai. Berikut ini adalah urutan acaranya.
Baca: Cara Mengurus Buku Nikah
1. Ngebakan atau Siraman
Siraman adalah sebuah prosesi memandikan pengantin dengan tujuan pengantin bersih baik secara lahir maupun batin. Acara siraman ini biasanya akan berlangsung pada siang hari di kediaman pengantin wanita.
Bagi pengantin yang beragama muslim, sebelum cara siraman dilakukan biasanya akan diawali dengan pengajian terlebih dahulu. Pengajian ini juga akan dilakukan di kediaman pengantin pria.
2. Ngeckeun Aisan
Prosesi ini adalah calon pengantin wanita akan keluar kamar dengan digendong oleh sang ibu secara simbolis. Sedangkan sang ayah akan berjalan di depan sambil membawa lilin dan menuju ke tempat sungkeman.
3. Ngaras
Prosesi meminta izin yang dilakukan oleh pengantin wanita. Ngaras dilakukan dengan melakukan sungkem sambil mencuci kedua kaki orang tuanya.
4. Mencampurkan Air Siraman
Proses pencampuran air siraman dilakukan oleh kedua orang tua dalam bokor kemudian mengaduknya. Air siraman ini terdiri dari air bunga setaman yang sebanyak 7 macam.
5. Potong Rambut
Acara dilanjutkan dengan memotong rambut mempelai wanita yang dilakukan oleh orang tua. Makna dari memotong rambut bertujuan untuk memperindah diri baik secara lahir maupun batin.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan prosesi ngeningan yakni menghilangkan sebuah bulu-bulu halus yang berada di wajah, kuduk dan memnyuk sinom, membuat kembang turi dan membuat godeg.
6. Ngeyeuk Seuruh
Acara ini dilakukan sebagai sebuah prosesi meminta restu kepada kedua orang tua. Dalam prosesi ini orang tua akan memberikan nasihat dengan menggunakan benda-benda yang akan dijadikan simbol.
7. Ngababakeun
Dalam acara ini, pengantin pria akan datang bersama dengan rombongan menuju kediaman pengantin wanita. Proses penjemputan ini akan dipimpin oleh Ki Lengser dengan penari unik yang diiringi dengan gamelan.
8. Sawer
Sawer adalah sebuah prosesi yang dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan, pada acara ini orang tua akan memberikan nasihat terakhir kepada pengantin yang diiringi dengan kidung.
Sebelumnya akan disediakan bokor yang berisi uang logam, kunyit diiris tipis-tipis, beras, dan juga permen. Pada saat memberikan nasihat dilakukan diiringi dengan menaburkan bokor kepada pengantin.
9. Meleum Harupat
Ini adalah sebuah prosesi dimana pengantin pria akan memegang harupat atau lidi yang kemudian digunakan oleh pengantin wanita untuk membersihkan kaki pengantin pria dengan menggunakan air yang ada dalam kendi.
Prosesi ini memiliki makna tanggung jawab sang suami yang akan menjadi kepala rumah tangga. Sedangkan istri akan mengikuti semua bimbingan yang diberikan oleh suami.
10. Melepas Merpati
Acara selanjutnya yaitu pelepasan merpati, merpati ini akan dilepaskan oleh kedua orang tua pengantin ke angkasa. Hal ini memiliki makna bahwa orang tua sudah siap untuk melepas pengantin agar mampu bertanggung jawab dan lebih mandiri.
11. Buka Pintu
Prosesi selanjutnya dilanjutkan dengan buka pintu, buka pintu ini ditandai dengan melakukan sebuah percakapan dalam bentuk syair antara pengantin pria dengan wanita. Biasanya acara ini akan diwakilkan oleh juru mamos yang memiliki makna bahwa suami istri harus saling menghormati.
12. Huap Lingkup
Huap lingkup adalah sebuah prosesi dimana pengantin akan disuapi oleh kedua pasang orang tua. Hal ini memiliki makna tanda kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu yang begitu besar.
13. Pabetot Bakakak Hayam
Ini adalah sebuah prosesi dimana kedua pengantin akan tarik menarik ayam utuh yang sudah dibakar. Bagi pengantin yang mendapatkan bagian yang lebih besar, maka ia harus membagikan kepada pasangannya. Hal ini menandakan bahwa segala rizki yang diterima harus dinikmati bersama.
Baca: Kado Pernikahan Unik
Bukankah prosesi pernikahan adat Sunda sangat menarik?
Tentu saja hal ini sangat menarik dan penuh dengan makna. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat yang memiliki darah Sunda haruslah bangga dan melestarikan pernikahan adat Sunda ini. hal ini bertujuan untuk menjaga kebudayaan dan adat yang ada.
Lantas, Bagaimana Dengan Pakaian Pernikahan Adat Sunda yang Akan Digunakan?
Semakin majunya perkembangan zaman turut berpengaruh terhadap pakaian pernikahan adat yang digunakan. Untuk pengantin Sunda identik dengan riasan yang cantik dengan menggunakan mahkota dan kebaya.
Pakaian ini bisa dilihat seperti jenis pakaian yang digunakan oleh Syahnaz, Raisa, atau Nagita slavina. Jenis pakaian pengantin ini memang sedang hits di masyarakat. Meskipun demikian, banyak ula pengantin wanita yang menggunakan pakaian pernikahan modern namun prosesinya tetap menggunakan adat Sunda.
Tentunya pemilihan pakaian dan prosesi yang dilakukan disesuaikan dengan selera dari calon pengantin itu sendiri. Bagaimana? Apakah Anda ingin menikah dengan menggunakan pernikahan adat Sunda?
adatnya banyak yah